Makalah Fenomena Geng Motor di Kota Makassar

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang Masalah
Kejahatan geng motor merupakan kejahatan yang sudah menjadi trending topic dan biasanya banyak dilakukan oleh kaum remaja di Kota Daeng Makassar. Belakangan ini, semua kejahatan yang dilakukan oleh geng motor sangat meresahkan masyarakat Kota Makassar. Tidak hanya pelanggaran ringan seperti pelanggaran lalu lintas, tetapi kejahatan seperti pengrusakan fasilitas umum, bentrok antar sesama geng motor dan bentrok dengan polisi atau pun warga, penganiayaan yang sampai merenggut nyawa orang lain, pemalakan, perampokan, pemerkosaan, tawuran, balapan liar dan berbagai tindakan negatif lainnya yang dilakukan oleh kelompok geng motor ini yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
Kenakalan Remaja memang sudah menjadi wajar melekat pada sosok remaja sebagai aktualisasi diri mereka dan juga eksistensi mereka. Setidaknya itulah yang ada pada pandangan masyarakat dewasa ini. Namun apa jadinya jika kenakalan remaja ini sudah tidak wajar dan lebih mengarah pada tindakan kriminal. Ini tentunya yang menjadi perhatian kita semua, khususnya mereka yang akan berkecimpung dalam dunia pendidikan, yang hendak atau sedang melaksanakan tugas mempersiapkan generasi cemerlang penerus bangsa. Di Makasar, aksi gerombolan geng motor menyebabkan meninggalnya seorang mahasiswa, karena merasa terganggu dengan suara rauangan motor. akhirnya  sekawanan remaja tanggung menyerangnya hingga tewas. Fenomena ini memicu beragam tanggapan dan kekecewaan dari publik.
Aspek kekecewaan diperlihatkan melalui jejaring sosial di dunia maya. Setidaknya, para penghuni dunia maya memosting gambar korban geng motor tersebut. Lebih ekstremnya lagi mereka membuat meme khusus untuk menyampaikan keresahan dan aspirasi mereka di media sosial. Menjadi korban meme tidak lain dari foto Pak Wali Kota Makassar (Ramadhan Pamanto), foto tersebut bertuliskan "Dicari, Kalau Ketemu Tolong Kasih Tahu #Makassar Harus Aman".
Bentuk tindakan ini bisa diartikulasikan menjadi sebuah kritik atas ketidakmampuan pemerintah menciptakan kenyamanan bagi masyarakatnya. Sulit kiranya membantah tindakan kejahatan geng motor yang terus merajalela. Sementara sikap yang ditujukan pemerintah dan aparatusnya belum terlihat progresivitasnya terhadap penanganan kejahatan Geng Motor. Bagaimana tidak, sepanjang bulan 1 Januari-18 Februari 2015 sekitar 15 orang menjadi korban begal Geng Motor. Bahkan, tindakan kejahatan Geng Motor semakin beringas, pelaku kejahatan tidak segang menghilangkan nyawa korbannya seperti yang terjadi di Jl Veteran Utara pada tanggal 10 Februari 2015, saudara Rusli tewas berlumuran darah. Hal yang sama terjadi pada tahun 2014, saudara Wahyu terlebih dahulu mangkat akibat dihantam busur di Jalan Perintis Kemerdekaan km 11 Makassar pada tanggal 6 September 2014. Kemudian disusul oleh saudara Rio Rivaldo akibat tikaman di punggungnya pada tanggal 16 September 2014.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijelaskan, maka masalah pokok yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana Perkembangan Kasus Geng Motor Di Kota Makassar?
2.      Apakah Kondisi Ekonomi merupakan dampak dari Geng Motor di Kota Makassar?
3.      Geng Motor yang Terkenal di Kota Makassar?
4.      Apakah Kebijakan Pemerintah Terhadap Kejahatan Gang Motor?
5.      Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Geng Motor Di Mota Makassar?
6.      Apa upaya yang dilakukan untuk memerangi Teror Geng Motor yang makin meresahkan masyarakat Kota Makassar akhir-akhir ini?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Kasus Geng Motor Di Kota Makassar
Perkembangan kasus geng motor di kota makassar sangatlah menakutkan dan membuat resah warga kota makassar. Perkembangan geng motor ini bagaikan jamur dimusim hujun yang jumlahnya dari waktu kewaktu semakin meningkat. Durasi waktu sakit dan makin parahnya penderitaan warga Makassar akibat ulah geng motor bisa dijadikan parameter. Jika sebelumnya hanya terjadi tawuran antar geng, perampasan dan penjarahan toko, maka di tahun 2012 telah jatuh 1 korban jiwa. Selanjutnya di tahun 2013 meningkat jadi 7 korban jiwa; dan hingga bulan September di tahun 2014 ini telah jatuh 2 korban jiwa dan sepanjang bulan 1 Januari-18 Februari 2015 sekitar 15 orang menjadi korban begal Geng Motor. Kualitas tingkat kejahatan jelas meningkat. Kehilangan nyawa tentu tak dapat dinilai dengan materi. Apalagi dalam kasus terakhir yang jadi korban adalah mahasiswa. Tak dapat diukur kerugian masyarakat akibat kehilangan generasi muda terpelajar calon pemimpin bangsa. Tindakan yang dilakukan Geng Motor membuat rasa aman warga menjadi terusik dan kehadiran Geng Motor ini juga telah mencuri perhatian masyarakat. Tindakan Geng Motor yang kian berani yang bukan hanya melakukan perkelahian sesama geng motor tetapi juga melakukan perkelahian dengan warga. Kasus kekerasan geng motor yang pelakunya kebanyakan adalah remaja bagaikan sebuah penyakit sosial yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan kota makassar. Dari hasil identifikasi sementara, sedikitnya terdapat Sembilan geng motor yang diduga kerap melakukan tindakan kriminal, selain kelompok Mappakoe. Berikut adalah beberapa daftar korban Geng Motor :
Ø  Sabtu 6 September 2014 : Saudara Wahyu dihantam busur di Jalan Perintis Kemerdekaan km 11.
Ø  Selasa 16 September 2014 : Saudara Rio Rivaldo di tikaman di punggungnya oleh Geng Motor.
Ø  Selasa 10 Februari 2015 : Saudara Rusli tewas berlumuran darah di Jl Veteran Utara.
Ø  Senin 16 Februari 2015 : Alamsyah (19), remaja asal perumahan Taman Sudiang Indah, Makassar, meninggal dunia akibat ditikam geng motor. Penikaman terjadi  di Jl Perintis Kemerdekaan, Sudiang, Makassar.
Ø  Minggu 19 April 2015 :  Dua Karyawan Rumah Makan Marem di Jl. Sultan Alauddin Tamalate Makassar mengalami luka serius akibat di tikam oleh Geng Motor.
B.     Kondisi Ekonomi merupakan dampak dari Geng Motor di Kota Makassar
Seorang pakar sosiologi di Makassar mengatakan geng motor dan tawuran yang menjadi masalah klasik di kota itu berakar dari kemiskinan.
Geng motor - yang sudah menjadi masalah tahunan di ibu kota Sulawesi Selatan ini- melibatkan anak-anak di bawah umur dan akar permasalahannya adalah kemiskinan, kata Mumammad Darwis, ketua jurusan sosiologi Universitas Hassanudin, Makassar.
"Akar permasalahannya adalah kemiskinan, kemudian ada yang tidak jalan di rumah tangga, dan menyelesaikannya harus melibatkan orang tua. Jadi selama ini masalah diselesaikan oleh pemadam kebakaran yang tidak memadamkan api," kata Darwis kepada BBC Indonesia. Anak-anak yang terlibat dalam geng motor ini juga sering melakukan tawuran yang dilakukan di pemukiman padat, tambah Darwis.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan "kriminal geng motor yang banyak menggunakan busur dalam aksinya" marak pada Desember sampai Januari lalu, dan sempat muncul kembali saat ini.
Kondisi Perekonomian merupakan dampak dari Geng Motor saat ini.  seperti yang telah kita ketahu sebelumnya bahwa sebagian besar anggota geng motor adalah para pengangguran yang tidak memiliki kemampuan positif di dunia kerja sehingga mereka melakukan hal negatif untuk mencari nafkah dan menaikan taraf hidupnya. pemerintah saat ini begitu gencar mengatakan bahwa kenaikan kondisi perekonomian bangsa yang berkembang sangat pesat, optimasi pemerintah dalam meningkatkan perekonomian membuat pemerintah optimis indonesia akan segera sejajar dengan negara Malaysia.  kemampuan pemerintah dalam meredam krisis global beberapa waktu yang lalu juga dikatakan pemerintah sebagai prestasi yang membanggakan indonesia sebagai tolak ukur kemajuan ekonominya, namun ternyata hal tersebut merupakan kebohongan pemerintah terhadap rakyat indonesia, mengapa ? karena kenyataannya saat ini telah terjadi ketimpangan besar yang memisahkan strata hidup dan sosial antara warga kaya dan warga miskin di indonesia, jurang pemisah tersebut mengakibatkan penderitaan tiada akhir bagi warga miskin, dan “kebahagiaan” tiada akhir bagi warga kaya. Sehingga banyak terjadi gejolak dimasyarakat disebabkan oleh adanya jurang pemisah yang terjadi antara yang bercukupan dengan yang kekurangan, yang miskin tidak dapat sama sekali meningkatkan kesejahteraan hidupnya sedangkan yang kaya tingkat kesejahteraannya makin tidak terkejar oleh yang miskin, nah gejolak itu menyebabkan terjadinya pemberontakan yang terjadi di masyarakat, terjadinya tawuran, baik oleh para pelajar maupun warga, maraknya demo bakar ban, hingga meningkatnya fenomena geng motor yang terjadi di masyarakat saat ini yang dilatar belakangi oleh depresi warga terhadap himpitan ekonomi dan tuntutan hidup yang semakin besar tanpa diimbangi oleh kemampuan saving yang sedemikian sulit dilakukan bagi warga miskin. khusus untuk fenomena geng motor, himpitan ekonomi yang dirasakan oleh keluarga pas-pasan membuat keharmonisan keluarga berkurang, rasa cinta  kasih sayang yang semakin sulit dirasakan, sehingga yang paling merasakan dampak ini adalah anak. akhirnya mereka terjerumus ke lembah kesesatan dan dunia hitam semisal geng motor, narkoba, free sex dan rayuan setan lainnya.
C.    Geng Motor yang Terkenal di Kota Makassar
1.      MAPPAKKOE pimpinan Ari Katombo warga Manggala, Makassar
Ciri-ciri : Selalu bergerombol, Mirip Gangster, Anggotanya Pakai Ikat Pinggang Tali Sepatu, memakai Skrap dan tidak memakai Helm, Kap motornya Hampir tidak ada, dan memakai knalpot bogar.
2.      SEKICOL ATAU SKEJOL (Sedikit-sedikit Ecol) pimpinan masih buron
Ciri-ciri : Geng Motor ini Hampir sama dengan Mappakkoe, hanya saja korbannya rata-rata perempuan untuk diperkosa dan tidak memakai CD untuk melancarkan aksinya.
3.      TETTA pimpinan Irwan warga Bontoala, Makassar
Ciri-ciri : Geng Motor ini Hampir sama dengan Mappakkoe, hanya saja korbanya Pengusaha-pengusaha besar.
4.      COOPER
Ciri-ciri : Sering Perang antar Geng daripada Begal Orang, dan biasanya menggunakan senjata seperti pistol untuk menembak Bos dari Geng Motor lain.
D.    Kebijakan Pemerintah Terhadap Kejahatan Gang Motor
 Jajaran Polrestabes Makassar rupanya memendam dalam-dalam jika seorang kawanan geng motor dijerat dengan hukuman yang rendah.
Kanit Tipikor Polrestabes Makassar AKP Arifuddin, saat berbicara di acara Desiminasi yang digelar Komisi Yudisial mengatakan bahwa anggota Polrestabes Makassar terkadang merasa sedih jika seorang pelaku kriminal hanya diberikan sanksi yang ringan bila sudah masuk diproses hukum di Pengadilan.
Seperti yang ia ungkapkan dalam kasus kawanan geng motor yang hanya dijerat hanya berapa bulan. Menurutnya itu tidak setimpal dengan kelakuan dan tidak sebanding dengan proses penangkapan oleh tim Polretabes Makassar yang 24 jam melakukan Patroli dengan investigasi.
"Kami hanya bisa tersenyum, sudah tinggalkan anak dan istri, tapi toh di pengadilan hanya menjerat terdakwa sangat ringan atau empat bulan bui dengan alasan di bawah umur," ujarnya disambut tepukan tangan oleh peserta Desiminasi Komisi Yudisial yang dihadiri oleh sejumlah Hakim se Sulsel.
Ia mengharapkan dengan keluhannya ini, para hakim khususnya Komisi Yudisial didalam acara desiminasi itu, untuk membuat suatu UU yang bisa menjerat kawanan Geng Motor seberat -beratnya.
E.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Geng Motor Di Mota Makassar
faktor penyebab terjadinya kejahatan yang dilakukan oleh geng motor di kota makassar secara garis besar terbagi menjadi dua  yaitu :
1.      Faktor pengaruh minuman keras;
2.      Faktor kondisi psikologis dan emosi yang kurang stabil;
Dari 2 (dua) faktor penyebab penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor di atas faktor kondisi psikologis dan emosi yang kurang stabil merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi terjadinya kejahatan penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar. Kerena pelaku geng motor yang kebayakan berasal dari kaum remaja yang  emosinya masih labil. Selain kedua faktor diatas faktor ekonomi dan pendidikan masyarakat juga sangat berpengaruh.   
Lawrence M. Friedman mengatakan bahwa unsur sistem hukum ada 3, yaitu :
1.      struktur, yaitu keseluruhan institusi-institusi hukum yang ada beserta aparatnya, dalam hal ini kepolisian, kejaksaan,dan pengadilan.
2.      subtansi, yaitu keseluruhan aturan hukum yang ada
3.      kultur hukum, yaitu budaya hukum yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Tiga unsur sistem hukum yang oleh Fridmen diatas  memberikan pengetahuan kepada kita bahwa jika ingin faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan geng motor dikota makassar. Pendekatanya bukan hanya dilekatkan pada pelakunya tetapi juga subtansi hukum serta budaya hukum ditengah masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum khususnya anggota Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dalam menanggulangi tingkat perkembangan kejahatan geng motor harus melakukan upaya penyelesain bukan hanya upaya dan represif tetapi juga upaya pre-emtif, preventif.
F.     Upaya Yang Dilakukan Untuk Memerangi Teror Geng Motor Yang Makin Meresahkan Masyarakat Kota Makassar
Gang motor adalah kelompok yang terorganisir, bukan lagi komunitas sempalan yang hadir sebagai ekspresi diri anak-anak muda. Pola kerja dan sasaran mereka sudah mengarah pada tindak kejahatan yang meresahkan. Karena itu harus diberantas. menangani persoalan geng motor, tidak bisa ditimpakan sepenuhnya kepada kepolisian. Masyarakat juga harus turut aktif menekan kejahatan-kejahatan jalanan yang mereka ciptakan.
Mereka sudah meresahkan karena merampok dan melukai orang. Sepertinya ini bukan lagi ciri geng motor model dulu, ini geng motor zaman sekarang yang memang tujuannya untuk berbuat kejahatan. Karena itu tidak ada cara lain kecuali menunggu tindakan represif aparat agar tindakan mereka bisa dihentikan. Sejauh ini kami belum melihat upaya yang betul-betul efektif dari kepolisian untuk memberantas geng motor.
Tentu berbeda pola keterlibatan polisi dengan masyarakat. Polisi lebih pada tindak pencegahan dan upaya represif, sementara masyarakat dituntut mengawasi lingkungannya, anak-anaknya agar tidak terlibat dalam kelompok-kelompok yang berpotensi melakukan kejahatan di jalanan. Bukan hanya itu jika memang harus, pembentukan tim terpadu diadakan untuk mengontrol gang motor agar tidak bertindak brutal dan agresif di jalanan.
Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum khususnya anggota Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dalam menanggulangi tingkat perkembangan kejahatan geng motor harus melakukan upaya penyelesain bukan hanya upaya dan represif tetapi juga upaya pre-emtif, preventif.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan kasus geng motor di kota makassar sangatlah menakutkan dan membuat resah warga kota makassar. Durasi waktu sakit dan makin parahnya penderitaan warga Makassar akibat ulah geng motor bisa dijadikan parameter. Jika sebelumnya hanya terjadi tawuran antar geng, perampasan dan penjarahan toko, maka di tahun 2012 telah jatuh 1 korban jiwa. Selanjutnya di tahun 2013 meningkat jadi 7 korban jiwa; dan hingga bulan September di tahun 2014 ini telah jatuh 2 korban jiwa dan sepanjang bulan 1 Januari-18 Februari 2015 sekitar 15 orang menjadi korban begal Geng Motor. Kualitas tingkat kejahatan jelas meningkat. Kehilangan nyawa tentu tak dapat dinilai dengan materi.
Seorang pakar sosiologi di Makassar mengatakan geng motor dan tawuran yang menjadi masalah klasik di kota itu berakar dari kemiskinan.
Geng motor - yang sudah menjadi masalah tahunan di ibu kota Sulawesi Selatan ini- melibatkan anak-anak di bawah umur dan akar permasalahannya adalah kemiskinan, kata Mumammad Darwis, ketua jurusan sosiologi Universitas Hassanudin, Makassar.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar, yaitu faktor minuman keras dan faktor kondisi psikologis dan emosi yang kurang stabil.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dalam rangka menanggulangi kejahatan penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar, secara garis besar ditempuh dengan tiga upaya, yaitu ; upaya pre-emtif, upaya preventif, upaya represif.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil oleh penulis, maka penulis menyarankan :
1.      Diharapkan agar semua pihak yang terkait, baik Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, Lembaga Pemasyarakatan sampai pihak Pemerintah serta masyarakatagar terus meningkatkan kerjasama secara terpadu dalam menanggulangi terjadinya kejahatan,           khususnya penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor.
2.      Hendaknya pemerintah bekerja sama dengan kepolisian, lembaga-lembaga serta organisasi yang ada dalam masyarakat meningkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang hukum melalui bimbingan atau penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat dengan penyampaian secara visual dan dengan bahasa yang mudah dimengerti serta meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan, sebab dengan adanya keimanan yang kuat dalam diri setiap individu masyarakat, maka kejahatan akan berkurang dengan sendirinya karena mereka akan sadar bahwa perbuatan jahat itu, di samping melanggar hukum, juga melanggar norma-norma agama dan termasuk dosa.
3.      Perlunya peningkatan kemampuan, sikap mental dan kualitas pengetahuan hukum aparat kepolisian serta melengkapinya dengan sarana pendukung agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Aparat harus lebih tegas dalam bertindak dengan mengedepankan upaya-upaya preventif daripada upaya represif serta melaksanakan tindakan hukum seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Makalah Fenomena Geng Motor di Kota Makassar"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik, Gunakan Kata-Kata Yang Sopan Dalam Berkomentar (No Iklan, No Porn , No Spam). Komentar Yang Menyertakan Link Aktif & Iklan Akan Dimasukkan Ke Folder SPAM. Terima Kasih!